Dampak Buruk Industri Fast Fashion Bagi Lingkungan yang Perlu Kita Sadari, Bumi Jadi Rusak!

- Senin, 24 Januari 2022 | 16:00 WIB
 Industri Fast Fashion Punya Dampak Buruk yang Nyata Bagi Rusaknya Bumi dan Lingkungan ( pexels.com/RomanPohorecki / pexels.com/AlexFu)
Industri Fast Fashion Punya Dampak Buruk yang Nyata Bagi Rusaknya Bumi dan Lingkungan ( pexels.com/RomanPohorecki / pexels.com/AlexFu)

ENAMPAGI - Fast Fashion menjadi salah satu penyumbang dampak buruk bagi kelestarian lingkungan bumi yang kita tinggali.

Banyak dari kita yang masih belum sadar betapa banyak bahaya yang dapat ditimbulkan dari industri "fast fashion" itu sendiri.

Namun sebelum masuk ke pokok masalah, tentu perlu kita ketahui serta pahami bersama-sama, apa sebenarnya definisi dari fast fashion itu?

Singkatnya, fast fashion adalah istilah atau sebutan untuk industri yang memproduksi pakaian massal sekali pakai yang harganya terjangkau, namun tampaknya memiliki berbagai sisi negatif di belakangnya.

Baca Juga: Jelang Gala Live Show 2, X Factor Indonesia 2021: Berikut 13 Kontestan dan Lagu yang Akan Dinyanyikan

Untuk memberi gambaran tentang skala masalah tersebut, industri mode menghasilkan 80 miliar garmen raksasa per tahun, itu artinya lebih dari sepuluh untuk setiap orang di bumi.

Dan sekaligus 400% lebih banyak daripada yang diproduksi sekitar dua puluh tahun yang lalu, seperti dikutip dari pebblemag.com.

Manurut badan amal limbah pakaian "TRAID", rata-rata pakaian hanya dipakai sebanyak sepuluh kali sebelum dibuang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca untuk Wilayah Jabodetabek hingga Tinggi Gelombang Air Laut Pada 24 – 29 Januari 2022

Siklus sekali pakai yang kejam ini dipicu oleh beberapa alasan utama, diantaranya;

- Harga standar pakaian kian hari kian lebih murah
- Ketika harga pakaian turun, begitu juga dengan kualitasnya
- Sementara harga turun, trend mode itu sendiri semakin meningkat

Hal itu menciptakan insentif bagi orang untuk membeli lebih banyak pakaian demi mengikuti trend mode fashion terbaru.

Baca Juga: Hengkangnya Pelatih Tunggal Putra Indonesia: Inilah Fakta Karir Hendry Saputra di Pelatnas

Konsumen cenderung kurang terdorong untuk merawat pakaiannya, dan ketika kehadiran tren mode baru sudah dekat, mereka takut ketinggalan, dan akan membuang pakaian mereka sebelumnya lebih cepat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Eko Pradesa Subekti

Sumber: pebblemag.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X