Film ‘KKN di Desa Penari’ Siap Tayang 24 Februari 2022, Adinda Thomas Menari Bersama Ular

ENAMPAGI – Film “KKN di Desa Penari” siap tayang di bioskop tanggal 24 Februari 2022. Jadwal tayang tersebut diumumkan melalui akun Instagram @mdpicture_official.

Film “KKN di Desa Penari” telah mengalami beberapa kali penundaan tayang karena pandemi. Awalnya film horor ini direncanakan tayang pada 19 Maret 2020.

Film “KKN di Desa Penari” diadaptasi dari sebuah utas di twitter yang viral oleh akun @SimpleMan pada tahun 2019 yang konon berdasar kisah nyata. Cerita “KKN di Desa Penari” juga telah ditulis dalam bentuk novel.

Selain mengumumkan tanggal tayang film “KKN di Desa Penari”, MD Picture juga mengunggah materi promosi film ini, salah satunya adalah momen ketika Adinda Thomas harus menari bersama ular.

Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu ‘Runtuh’ – Feby Putri feat Fiersa Besari, Lagu Tentang Self Love

Di film “KKN di Desa Penari”, Adinda Thomas berperan sebagai Widya. Ia bersama Tissa Biani harus menjalani adegan menari sambil dililit ular sanca yang besar.

Keduanya sempat mengikuti pelatihan khusus untuk berinteraksi dengan ular agar bisa merasa rileks dan aman sehingga hasilnya bagus dan maksimal di kamera.

Berikut ini sinopsis film “KKN di Desa Penari” yang disutradarai oleh Awi Suryadi

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan BRI Liga 1 Pekan ke-21

Enam orang mahasiswa melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil. Keenam mahasiswa tersebut adalah Nur, Widya, Bima, Ayu, Wahyu dan Anton.

Mereka tidak pernah menyangka bahwa desa yang mereka pilih sebagai lokasi KKN bukanlah desa yang biasa. Pak Prabu, sang kepala desa memberi peringatan untuk tidak melewati gapura terlarang.

Sayangnya, ada mahasiswa yang melanggar aturan tersebut. Satu per satu anggota KKN merasakan keanehan dari desa tersebut. Teror dari sosok penari misterius mengganggu mereka.

Baca Juga: Kamu Perlu Tahu! Ini Lho 10 Fakta Menarik Tentang Tidur!

Mereka meminta bantuan pada Mbah Buyut, dukun setempat. Namun terlambat, mereka terancam tak bisa pulang dengan selamat dari desa tersebut yang disebut sebagai desa penari.