Cerita Horor: Ternyata Ada Kuntilanak Laki-Laki, Jauh Lebih Kuat dan Kejam

- Sabtu, 26 Februari 2022 | 21:15 WIB
ilustrasi kuntilanak laki-laki dalam cerita horor yang diceritakan oleh Fitri ( tangkapan layar Youtube Lentera Malam)
ilustrasi kuntilanak laki-laki dalam cerita horor yang diceritakan oleh Fitri ( tangkapan layar Youtube Lentera Malam)
 
ENAMPAGI – Kali ini kami akan menghadirkan cerita horor tentang seseorang yang diganggu oleh kuntilanak sampai meninggal.
 
Namun sosok kuntilanak dalam cerita horor kali ini bukanlah kuntilanak yang biasa kita ketahui selama ini.
 
Melainkan dalam cerita horor kali ini akan sedikit membahas tentang sosok kuntilanak yang berjenis kelamin laki-laki.
 
Sebenarnya cerita horor ini merupakan sebagian dari rangkaian cerita horor yang dialami oleh Fitri dan warga desanya yang dibuat geger oleh kematian janggal yang dialami oleh Nyai yang setelahnya arwahnya sering mengganggu warga desa tersebut.
 
 
Sementara tentang Nyai sendiri di masa hidupnya dia merupakan teman masa kecil Fitri di desanya.
 
“Aku, Indri sama Nyai adalah temen deket saat di desa,” kata Fitri saat menceritakan kronologis kejadian horor yang terjadi di desanya di kanal Youtube Lentera  Malam.
 
Perawakan dari Nyai sendiri kata Fitri sangat berbeda dari warga desa lainnya, bahkan di antara keluarganya sendiri pun sangat berbeda karena entah ada keturunan atau tidak tampilan Nyai seperti orang Eropa.
 
 
“Perawakan dia (Nyai) itu beda dari yang lain, kalau ku liat dia tuh seperti agak mirip orang Eropa,” ucap Fitri.
 
Lalu mengenai kejadian horor yang terjadi di desanya Fitri, bisa dikatakan bahwa akar dari permasalahannya karena di masa hidupnya, Nyai pernah melakukan suatu kesalahan yaitu membuang pembalut yang berisi darah haid secara sembarangan ke kuburan.
 
“Sebenernya kalo disimpulin itu semua karena tragedy darah haid pertama dia,” ujar Fitri.
 
 
“Jikalau dia saat itu nggak buang darah haid pertama sembarangan (ke kuburan) mungkin aja kematian tragis saat itu ga bakal menimpa dia,” lanjutnya.
 
Akibat dari perbuatannya yang membuang pembalut sembarangan, akhirnya Nyai pun jatuh sakit.
 
Awalnya keluarga Nyai sempat mengira jika Nyai hanya mengalami sakit biasa, sehingga pada waktu itu keluarganya langsung memanggil dokter untuk diperiksa.
 
 
Namun ketika dokter mengecek kondisi Nyai, tidak ada masalah pada dirinya yang menandakan bahwa saat itu Nyai baik-baik saja, tapi entah kenapa dokter justru mendiagnosis Nyai terkena asam urat.
 
“Pas dicek, dalemannya nggak kenapa-napa, tubuhnya sehat nggak ada yang sakit atau luka atau apa, tapi gak tau kenapa fisiknya seperti ini, sampai akhirnya yang agak anehnya kenapa dokter saat itu nyimpulin kena asam urat.”
 
Kabar tentang Nyai yang tiba-tiba jatuh sakit saat itu sudah menyebar ke tetangganya, awalnya gosip yang beredar adalah tentang Nyai jatuh dari kamar mandi karena sebelum sakit Nyai sempat jatuh di kamar mandi.
 
 
Tapi ada juga yang berpikir bahwa apa yang terjadi pada Nyai saat itu dikarenakan masalah darah haid pertamanya.
 
Sementara itu keluarga Nyai sudah berusaha melakukan pengobatan secara medis, namun tidak ada hasil sama sekali.
 
Sampai akhirnya keluarga Nyai pun memutuskan untuk mengikuti saran dari tetangganya yaitu memanggil orang pintar.
 
 
“Setelah diobatin secara medis gak kunjung sembuh, akhirnya keluarga nerima saran dari tetangga buat coba diobatin pake orang pintar,” kata perempuan yang memakai kacamata ini.
 
Setelah orang pintar itu datang dan memeriksa Nyai, akhirnya orang pintar tersebut memberi keterangan bahwa permasalahannya bermula ketika Nyai membuang pembalut sembarangan ke kuburan.
 
“Pas dicoba diobatin sama orang pintar, disitulah orang pintar ini ngasih keterangan kalo ini semua bermula dari darah haid yang emang dia buang ke kuburan itu.”
 
 
Bahkan dalam keterangan lanjutnya, dijelaskan bahwa darah haid yang sudah dibuang Nyai sudah dihisap oleh kuntilanak.
 
Dan yang lebih mencengankan lagi, kuntilanak yang dimaksud adalah kuntilanak yang berjenis kelamin laki-laki.
 
“Jadi keterangan dari orang pintar ini adalah, darah haid pertama Nyai udah dihisap sama kuntilanak laki-laki.”
 
 
Tidak hanya itu saja, orang pintar itu pun menerangkan bahwa kuntilanak laki-laki ini merupakan sosok kuntilanak yang jauh lebih kuat dan kejam dibanding dengan kuntilanak perempuan.
 
Lalu orang pintar itu juga menerangkan bahwa sosok kuntilanak tersebut berwarna merah, dan sudah berada didalam rahim Nyai.
 
Selain itu, kuntilanak laki-laki itu juga digambarkan sangat menyukai Nyai dan ingin membawanya pergi ke alamnya.
 
 
Setelahnya, orang-orang yang mengetahui rumor tersebut, terutama dikalangan para gadis mulai was-was dan mencoba lebih berhati-hati lagi ketika sedang mengalami haid.
 
Sementara itu, orang pintar tersebut sangat menyayangkan karena keluarganya tidak langsung memanggil dirinya, sebab menurutnya hal itu sudah terlambat, sehingga sulit bagi orang pintar tersebut untuk mengeluarkan kuntilanak laki-laki itu.
 
“Jadi menurut orang pintar ini agak telat, karena salah langsung diobatin medis, padahal, sakitnya dia itu bukan karena hal-hal kayak gitu, tapi emang karena hal gaib, harusnya langsung dibawa ke orang pintar gitu,” kata Fitri.
 
 
“Nah karena menurut si orang pintar ini agak telat, jadi agak susah ngeluarin kuntilanak laki-laki ini dari tubub Nyai,” lanjutnya.
 
Saat itu ketika kondisi Nyai sedang sakit dia tidak bisa mengungkapkan apa yang ingin dia ungkapkan seolah-olah seperti ada yang menahannya.
 
Sementara itu keluarga Nyai pun memutuskan untuk mengadakan pengajian dengan harapan sosok yang telah menghinggapi Nyai segera pergi.
 
Akan tetapi, selang beberapa hari, tepatnya pada hari Jumat selepas adzan Ashar akhirnya Nyai pun menghembuskan nafas terakhirnya.
 
Lalu Fitri sendiri mengaku bahwa pada saat itu ia dan temannya yang lain yaitu Indri belum sempat menjenguk Nyai ketika masih sakit karena saat itu mereka berdua disibukan dengan urusan sekolahnya.
 
Demikianlah cerita horor tentang Nyai yang diganggu oleh kuntilanak laki-laki sampai meninggal yang mana ini hanyalah sebagian dari rangkaian cerita horor yang diceritakan oleh Fitri yang terjadi di desanya pada tahun 2008.
 

Editor: Eko Pradesa Subekti

Sumber: Youtube Lentera Malam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X