travel

Gejala Awal Penyakit Kuning Pada Bayi Sering Membuat Panik

Minggu, 25 Februari 2024 | 11:05 WIB
Penyakit Kuning Yang Sering Terjadi Pada Bayi Baru Lahir (Isti)

ENAMPAGI.ID - Penyakit kuning pada bayi atau jaundis sering kali menjadi kekhawatiran bagi orang tua baru.

Penyakit kuning atau jaundis adalah kondisi di mana kadar B Rubin di dalam tubuh atau di dalam darah itu terlalu tinggi di atas batas normal.

Penyakit kuning atau jaunis ini sendiri biasanya ada yang fisiologis ada juga yang patologis.

Kalau yang fisiologis biasanya terjadi pada bayi-bayi yang baru lahir dengan beberapa sebab, jadi kadar B Rubi normal pada bayi itu 5,3 mg/dl.

Baca Juga: Cara Mengobati Flu dan Batuk pada Bayi Menggunakan Bawang Merah, Apakah Efektif?

Apabila terjadi peningkatan di atas itu pada usia 1 hari misalkan di atas 10 mg/dl di atas 2 hari 15 MG di atas 3 hari meningkat melebihi 17 sampai 18 MG bahkan di atas 3 hari bisa mencapai 20 MG.

Kalau misalnya lebih itu perlu dicari tahu kemungkinan yang bisa menyebabkan jaoundis pada bayi.

Jaoundis itu ditandai dengan badan yang berubah warnanya menjadi kuning namun tidak pada semua badan.

Biasanya spesifik di bagian-bagian yang jaringan ikatnya longgar seperti di sklera mata kemudian juga di kulit-kulit kemudian juga dikuku.

Kalau warna kuning tersebut sudah bisa terlihat pada telapak tangan dan kaki biasanya angka B rubinnya sudah cukup tinggi.

B Rubin yang tinggi pada bayi itu biasa disebabkan karena yang pertama pemecahan hemoglobin.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 7 Cara Mudah Mengatasi Batuk dan Pilek Pada Bayi

Atau sel darah merah pada bayi yang memang lebih cepat terjadi karena usia eritrosit itu lebih pendek .

Yang kedua karena mungkin bayi belum bisa minum ASI lebih banyak dari normalnya sehingga pengeluaran feses juga menjadi terhambat.

Jadi akumulasi B Rubin yang seharusnya dikeluarkan di feses atau tinja itu tidak keluar dengan maksimal akhirnya terserap kembali melalui usus lalu mengalir di peredaran darah.

Halaman:

Tags

Terkini

Mengenal Paylater: Cara Kerja, Manfaat dan Resiko

Minggu, 21 April 2024 | 13:41 WIB