ENAMPAGI.ID - Sindrom kematian mendadak pada bayi atau yang dikenal juga dengan sudden death infant syndrome adalah kondisi dimana terjadi kematian pada bayi.
Sindrom kematian sering terjadi pada usia di bawah satu tahun secara tiba-tiba dan tanpa tanda penyebab.
Sindrom kematian mendadak pada bayi ini biasanya terjadi saat bayi sedang tidur atau saat peralihan antara bangun dan tidur.
Bayi bisa saja tampak sehat sebelum hal ini terjadi dan tidak menunjukkan gejala namun akhirnya ditemukan sudah tidak bernafas.
Baca Juga: Cara Mengobati Flu dan Batuk pada Bayi Menggunakan Bawang Merah, Apakah Efektif?
Ada 3 faktor utama yang diduga, jika terjadi bersamaan menyebabkan bayi rawan mengalami sindrom kematian mendadak.
Yang pertama, bayi yang memang secara kondisi umum lebih lemah misalnya pada bayi prematur, bayi berat badan lahir rendah.
Atau bayi yang selama kehamilan terpapar asap rokok atau bayi dengan infeksi saluran pernafasan.
Kedua, bayi yang sedang berada dalam periode perkembangan krusial yaitu pada usia 1-4 bulan, karena saat itu terjadi perubahan penting dalam pola jantung, pernapasan, dan pola tidur-bangun.
Ketiga adanya faktor eksternal seperti posisi tidur yang salah atau adanya sumbatan jalan napas.
Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 7 Cara Mudah Mengatasi Batuk dan Pilek Pada Bayi
Jadi orang tua harus waspada jika bayi keliatan kesulitan bernapas, kulit dan kuku kebiruan.
Bayi yang bernapas cepat dengan tampak tarikan pada tulang dada bayi yang awalnya gampang terbangun.
Kalau tidurnya terganggu malah jadi tidak kunjung bangun atau dalam kondisi tidak sadar maka segera cari pertolongan.
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak pada bayi?
