Kapankah Supersemar atau Hari Peringatan Surat Perintah Sebelas Maret itu?

- Kamis, 10 Maret 2022 | 21:30 WIB
Tanggal 11 Maret 2022 Diperingati Sebagai Hari Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, Sejarah Bangsa Indonesia (pixabay.com/@13452116)
Tanggal 11 Maret 2022 Diperingati Sebagai Hari Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar, Sejarah Bangsa Indonesia (pixabay.com/@13452116)

ENAMPAGI - Tanggal 11 Maret 2022 hari apa? Tanggal 11 Maret 2022 tepat Jumat merupakan Hari Peringatan Surat Perintah Sebelas Maret atau yang disebut Supersemar.

Tanggal 11 Maret 2022 yang diperingati sebagai Hari Peringatan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar membuat kita kembali mengingat peristiwa apa saja yang pernah terjadi hari itu dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia.

Hari Peringatan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang jatuh pada 11 Maret 2022 merupakan peristiwa sejarah yang tidak boleh dilupakan, terutama para generasi muda yang hidup di era kemerdekaan Indonesia.

Surat Perintah Sebelas Maret merupakan surat perintah yang ditandatangani oleh presiden Soekarno pada 11 Maret 1966.

Baca Juga: 7 Fakta Tentang WeTV Original Series 17 Selamanya Tayang Mulai 10 Maret 2022

Surat ini berisi perintah dari presiden Soekarno yang memberi perintah atau instruksi kepada Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) yang saat itu dijabat oleh Soeharto untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam mengatasi keamanan yang buruk di Indonesia pada tahun 1966.

Surat perintah sebelas Maret yang tercatat dalam buku – buku sejarah adalah Surat Perintah Sebelas Maret yang dikeluarkan oleh Markas Besar Angkatan Darat.

Alasan Supersemar dikeluarkan oleh presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966 yaitu pada saat Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet Dwikora, saat sidang dimulai Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa melaporkan bahwa pasukan Kostrad yang dipimpin oleh Mayor Jendral Kemal Idris bertugas untuk menahan anggota kabinet yang terlibat dalam G 30 S/PKI, diduga salah satunya adalah Wakil Perdana Menteri I Soebandrio.

Baca Juga: HP Samsung Galaxy M53 5G Terlihat di Database Geekbench, Bawa Chipset Dimensity Seri 9!

Jenderal Soeharto kemudian mengutus 3 orang perwira AD untuk berangkat ke Istana Bogor untuk menemui presiden Soekarno membahas mengenai situasi yang terjadi dan ketiga perwira tersebut menyatakan bahwa Mayjen Soeharto mampu mengendalikan situasi dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau surat kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil tindakan.

Presiden Soekarno menyetujui untuk membuat surat perintah yang dikenal dengan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang ditujukan kepada Soeharto untuk mengambil tindakan yang diperlukan terkait keamanan yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Lirik Sholawat Viral di TikTok ‘Duqtu Walalan Atakhola’ (Bil Qurani Saamdhi), Arab, Latin dan Artinya

Hingga isi surat Supersemar itu sendiri masih terjadi perdebatan dan tidak jelas siapa yang mengetik surat Supersemar tersebut.

Berbagai usaha pernah dilakukan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia untuk mengetahui kebenaran dan kejelasan dari surat Supersemar yang asli selalu menemui kegagalan termasuk dari salah satu saksi terakhir dari Supersemar yaitu Jendral (Purn) M. Jusuf yang meninggal pada tanggal 8 September 2004.

Halaman:

Editor: Pamela Apriliana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Eksplorasi Lima Destinasi Seru di Puncak Bogor!

Rabu, 24 April 2024 | 04:57 WIB

Terpopuler

X