5 Fakta In The Name of God A Holy Betrayal, JMS Jung Myeong Seok Ajukan Tuntutan 5 Miliar Setiap Episode

ENAMPAGI - 5 fakta menarik tentang In The Name of God A Holy Betrayal yang seru untuk diketahui salah satunya ketua sekte JMS yaitu Jung Myeong Seok sempat ajukan tuntukan Rp 5 miliar Rupiah untuk setiap episodenya.

In The Name of God A Holy Betrayal adalah drakor dokumenter menguak sisi gelap para ketua sekte yang ada di Korea. Simak 5 faktanya salah satunya JMS Jung Myeong Seok yang sempat ajukan tuntuan hingga 5 miliar Rupiah.

Drakor dokumenter In The Name of God A Holy Betrayal sudah tayang di Netflix sejak 3 Maret 2023 yang akan buat penonton syok. Berikut adalah 5 faktanya diantaranya tentang Jung Myeong Seok yang ajukan tuntutan 5 miliar Rupiah setiap episodenya.

Baca Juga: Apakah Anjuran Membaca Surat Yasin di Malam Nisfu Syaban Adalah Perintah Nabi?, Ada Dalam Hadist?

1. Alur Cerita In The Name Of God A Holy Betrayal

Drakor dokumenter ini menceritakan tentang kisah lain dari 4 ketua sekte pemimpin sesat di Korea seperti Jung Myeong Seok, Lee Jae Rock, Kim Ki Soon hingga Park Sun Ja.

Kisah ini juga menceritakan bagaimana cara para sekte ini menggaet pengikutnya serta kisah kelam dari para korbannya dan hukuman yang diberikan oleh ke 4 sekter ini.

2. Sebelum Tayang Sempat Digugat JMS Jung Myeong Seok

JMS atau Providence nama sekte nya Jung Myeong Seok sempat ngajuin gugatan ke pengadilan tentang larangan penayangan seri dokumenter ini tanggal 28 Februari 2023.

Baca Juga: Klarifikasi Nursyah Ibunda Indah Permatasari Soal Pilih Kasih Dengan Berlinang Air Mata: Tidak Membedakan

Alasan JMS mengajukan ini takutnya hal tersebut akan mempengaruhi citra dari sekte mereka.

Bahkan JMS sendiri sampai mengajukan tuntutan denda 5 miliar Rupiah setiap episodenya kalau menemukan kejanggalan atau hoax tentang JMS dalam In The Name Of God A Holy Betrayal.

3. Serial In The Name of God A Holy Name Betrayal Kerja Sama MBC dengan Netflix

Serial dokumenter ini untuk proses pembuatannya membutuhkan waktu 3 tahun yang diproduksi oleh MBC namun biaya produksinya dibiayai oleh Netflix.