Sinopsis Drama Turki 'Duy Beni', Remaja Miskin yang Berhasil Masuk ke Sekolah Bergengsi

ENAMPAGI - Serial baru terbaru drama Turki Duy Beni menyajikan drama bergenre drama romantis di kalangan anak remaja SMA.

Drama Turki Duy Beni, yang akan diproduksi oleh Süreç Film, disiarkan melalui Star TV.

Berikut adalah sinopsis drama Turki Duy Beni yang disutradarai oleh Ali Balcı, ditulis oleh Makbule Kosif dan dibintangi Aktor-aktor populer seperti Bedia Ener, Hamdi Alp, Utku Coşkun, Taha Bora Elkoca, Gökçe Güneş Doğrusöz, Yasemin Berkiş, Yeliz Akay, Cemre zşişman, Dilara Sümbüul dan Durazhimlu, Beste mbül Bazan, dan Murat Daltaban dan Bedia Ener.

Ekim (Rabia Soytürk) adalah seorang gadis SMA remaja yang tinggal di lingkungan kelas menengah.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Sekali Seumur Hidup' oleh Lesti, Trending No 1 di YouTube Music

Suatu pagi, dalam perjalanan ke sekolah, hidupnya diguncang oleh peristiwa tragis. Di depan mata Ekim, sahabatnya Leyla (Helin Kandemir) ditabrak mobil.

Mobil yang menabraknya menghilang, bersembunyi di dalam sekolah swasta, SMA Dogru khusus untuk anak-anak kaya di dekat lingkungan itu.

Tuduhan ini tidak dapat dibuktikan, dan pihak sekolah memutuskan untuk memberikan beasiswa kepada tiga pemuda dari lingkungan tempat kecelakaan itu terjadi, untuk mengurangi efek dari kecelakaan yang tidak menyenangkan ini.

Baca Juga: Profil dan Biodata Indah Yastami, Penyanyi Cantik Bersuara Merdu yang Kini Trending di TouTube

Di antara pemenang beasiswa adalah Ekim. Namun, tujuannya adalah entah bagaimana menemukan jejak orang-orang yang melakukan kejahatan ini pada teman masa kecilnya, Leyla.

Bersama Ekim, Bekir (Taha Bora Elkoca) dan Ayşe (Gökçe Güneş Doğrusöz) juga lulus ujian dan diterima di sekolah bergengsi tersebut.

Pada hari pertama sekolah, murid-murid memperlakukan mereka seolah-olah mereka datang dari luar angkasa.

Baca Juga: Lirik Lagu 'I Like To Move It' Ost Madagascar, Lagu Joget Remix Yang Viral di TikTok

Kemudian mereka bertemu dengan fenomena yang akan mengubah hidup mereka mulai hari itu. Kezaliman! Para siswa sekolah kaya ini telah membentuk tatanan mereka sendiri dalam sebuah sistem yang mereka sebut tradisi, terkadang untuk bersenang-senang dan terkadang untuk mengalami saat-saat yang menyenangkan.