Simak! Review Film ‘Sri Asih’ : Semua Keraguan Lunas Dibayar Tuntas

Sutradara Upi yang dibantu oleh Joko Anwar mampu menjalin komunikasi yang intim sehingga menciptakan film yang sangat maksimal.

Baca Juga: Destinasi Wisata yang Sedang Hits dan Instagramable di Bali, Yuk Intip!

Berkat pemikiran dan tenaga mereka dapat tercipta Film ‘Sri Asih’ yang benar-benar total dari segala aspeknya.

Pevita Pearce yang berperan sebagai Alana pun mampu menyajikan akting laga yang luar biasa, sangat di luar ekspektasi penonton.

Pevita terlihat benar-benar berbagi ‘nyawa’ dengan tokoh yang dia perankan. Benar apa yang dikatakan Joko Anwar pada kesempatan interview beberapa waktu yang lalu, “Alana ya Pevita, Pevita ya Alana,” ujarnya.

Meskipun Pevita sukses memainkan perannya, bukan berarti nyawa dari film ini hanya berada pada Sri Asih saja.

Baca Juga: Inilah Cara Membuat Akun dan Beli Materai Elektronik Melalui Website Resmi E-Materai

Semua tokoh yang terkait pun mengambil peran dengan porsi yang sama adilnya. Mulai dari Reza Rahadian sebagai Jatmiko hingga Ario Bayu yang Kembali berperan sebagai Ghani Zulham / Ghazul mampu dengan sukses memerankan perannya masing-masing.

Padatnya tokoh yang ada di dalam Film ‘Sri Asih’ ini bukan semata-mata untuk meramaikan cerita saja, namun semua saling berkesinambungan dan terhubung satu sama lain.

Alur ceritanya pun rapi dan konsisten disertai dengan plot twist yang mampu membuat satu teater histeris,

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk., Berikut Kualifikasi, Deskripsi Kerja dan Link Pendaftaran

Aspek yang dikhawatirkan akan gagal karena lebih mementingkan ornament visual yang menjanjikan, ternyata tidak demikian. Aspek cerita tetap menjadi tulang rusuk Film ‘Sri Asih’ ini.

Aksi laga yang mampu membuat penonton terkesima dapat disaksikan sejak durasi awal film ini dimulai. Ditambah 60% CGI yang lagi-lagi membuat penonton terkagum-kagum.

Keapikan Film ‘Sri Asih’ ini membuat penonton mulai mengerti alasan dilakukan beberapa kali pemunduran jadwal tayang.

Hal ini mungkin disebabkan sutradara dan pihak-pihak lainnya yang terlibat masih ingin memoles film ini agar menjadi suatu mahakarya yang luar biasa.