Menarik Kembali Sesuatu yang Berserak, di Antara Cuilan yang Tersisa

- Minggu, 22 Oktober 2023 | 10:30 WIB
Illustrasi Sesuatu yang Sudah Berserak Ditarik Kembali (Foto Oleh freepik via freepik)
Illustrasi Sesuatu yang Sudah Berserak Ditarik Kembali (Foto Oleh freepik via freepik)

ENAMPAGI – Begitu banyak keragaman yang mewarnai dunia, begitu pula konflik ataupun kerusuhan yang melanda. Sehingga banyak hal menjadi sesuatu yang berserak.

Tak ayal lagi, sesuatu yang berserak walaupun terkadang menjemukan, mereka ini juga sebenarnya merupakan berbagai kelompok-kelompok yang ada di Indonesia.

Seperti halnya etnis, antar golongan, agama, kelompok ekonomi bahkan secara individual seperti individu atau keluarga.

Huru-hara sebenarnya merupakan letupan tertinggi dari berbagai macam dorongan masalah yang terjadi yang akhirnya membentuk menjadi sebuah pergerakan yang sifatnya anarkis bahkan frontal, sebagai wujud dari keprihatinan.

Baca Juga: Dejavu, Di Kampus ISI Jogja Kala Itu

Banyak hal di dunia ini akhirnya menjadi korban dari keegoisannya manusia, sehingga timbul beragam eksploitasi yang mewarnai dinamika kehidupan.

Namun semuanya akhirnya yang paling menarik adalah penyelamatan terhadap kehidupan kumpulan individu.

Keluarga yang biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak merupakan bagian dari tatanan yang paling dekat yang akhirnya membentuk dan menjalin menjadi sebuah dunia yang besar.

Dunia yang terstruktur dalam masyarakat memang kokoh, yang membentuk masyarakat dari unsur ekonomi, sosial, politik, kekuasaan sehingga menetapkan mereka secara penuh.

Baca Juga: KEREN !! Ini Dia 10 Smartphone Terbaru Rilis di Bulan Oktober 2023!!

Kalau belahan masyarakat lain itu membuat keluarga mereka demikian tangguh dan bertahan dengan jalan apapun kuat walaupun ada badai sekalipun. Sementara masyarakat lain tak luput dari beragam konflik juga mereka ternyata masih mengakui bahwa jalinan kehidupan kekeluargaan, bermasyarakat tetap mereka perhatikan dan dijaga kerukunanya.

Yang menarik adalah jika sudah terlanjur hancur apakah memang itu sudah seharusnya dibuat rekonstruksi menjadi sesuatu hal yang baru yang lebih baik.

Karena bagaimanapun juga kenyataan dan realita merupakan sesuatu yang berhimpitan sehingga akan timbul masalah baru jika elemen paling kecil dibiarkan begitu saja.

Karena justru disitulah seluruh individu itu hidup dan bertahan.

Halaman:

Editor: Sundari

Sumber: Sumber Pribadi Nugraheni Eri Aryani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Perempuan, Pemikiran, dan Merasa Terpuji

Minggu, 22 Oktober 2023 | 10:35 WIB

Dejavu, Di Kampus ISI Jogja Kala Itu

Minggu, 22 Oktober 2023 | 10:20 WIB

4 Kampus Swasta Terbaik yang Ada di Indonesia

Rabu, 5 Juli 2023 | 07:52 WIB
X