khazanah

Quraish Shihab: Tafsir Surat Ad-Duha, Sisakan Ruang Untuk Dibenci Saat Mencinta

Kamis, 1 Juni 2023 | 17:35 WIB
Penjelasan Quraish Shihab tentang tafsir surat Ad-Duha ( instagram.com/@khazanahquraishshihab)

ENAMPAGI – Dalam tafsir surat Ad-Duha atau waktu matahari sepenggalah naik memiliki 11 ayat. Sebelum turunnya surat ini, ada jeda waktu yang lumayan lama Nabi Muhammad tidak menerima wahyu, ungkap Quraish Shihab.

Saat itu nabi Muhammad mulai gelisah, bahkan banyak orang yang mengatakan kalau nabi mulai ditinggalkan Tuhannya. Tapi sebenarnya itu adalah waktu istirahat, penjelasan Quraish Shihab mengenai tafsir surat Ad-Duha ini.

Dalam tafsir surat Ad-Duha ini merupakan anugrah Tuhan pada nabi Muhammad juga merupakan suatu optimisme padanya. Jelas Quraish Shihab dalam podcast ini.

Baca Juga: Sushi, Peluang Usaha Menjanjikan Dengan Modal Murah dan Alat yang Mudah Didapat

Setelah 10 surat datang kepada nabi Muhammad berupa wahyu yang terus menerus, akhirnya setelah saat jeda itu, turun surat Ad-Duha.

Dalam ayat pertama dan kedua, ditafsirkan bahwa turunnya wahyu dari setelah jeda atau istirahat beberapa waktu itu bagaikan saat dimana matahari sepenggalah itu naik, terasa hangat namun tidak terik. Inilah kehangatan yang terbaik dari matahari.

Saat waktu kemarin itu seperti halnya malam dengan kegelapan yang sangat, dengan ketidakhadiran wahyu.

Baca Juga: Resmi, A Date With The Future Drama China William Chan Umumkan Tayang 2 Juni 2023, Simak Infonya

Ayat ketiga, disebutkan ‘Tuhan tidak meninggalkan kamu, dan tidak pula benci padamu’. Tafsirnya adalah Tuhan itu tidak pernah membencimu. Saat mencinta orang lain, sisakan ruang untuk membencinya.

Dijelaskan bahwa wahyu yang diturunkan itu baik, sedangkan wahyu yang diturunkan kelak akan lebih baik lagi.

Beberapa ayat setelahnya itu menyebutkan tentang anak yatim, bingung, dan kekurangan yang makna pemaknaan makna ini sangat dalam.

Baca Juga: Sinopsis Drama China Beauty of Resilience Tayang 1 Juni 2023, Ju Jing Yi Jadi Couple Guo Jun Chen Genre Wu Xia

Nabi Muhammad itu seorang yatim, lalu Tuhan memberikan perlindungan kepadanya lewat kakek juga paman. Juga beliau pernah tidak mengetahui arah, karena masyarakat saat itu penyembah berhala.

Ada suatu pesan yang tersirat yang bagus dari beberapa hal tersebut yaitu ‘Dahulukan kemanusiaan daripada keberagamaan’.

Halaman:

Tags

Terkini

Perempuan, Pemikiran, dan Merasa Terpuji

Minggu, 22 Oktober 2023 | 10:35 WIB

Dejavu, Di Kampus ISI Jogja Kala Itu

Minggu, 22 Oktober 2023 | 10:20 WIB

4 Kampus Swasta Terbaik yang Ada di Indonesia

Rabu, 5 Juli 2023 | 07:52 WIB