Sopir Truk Angkutan Barang, Berjasa namun Kerap Dipandang Negatif

- Selasa, 26 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Ilustrasi. Truk angkutan barang dengan segala cerita sang sopir di jalan (Pexels/Craig Aderley)
Ilustrasi. Truk angkutan barang dengan segala cerita sang sopir di jalan (Pexels/Craig Aderley)

Padahal, bisa jadi jalur kecil tersebut merupakan satu-satunya jalur yang bisa ditempuh untuk mencapai tempat tujuan oleh kendaraan besar tersebut.

Kemampuan sopur truk angkutan barang diuji di jalur ini, kelihaian memacu kendaraan besar di jalan yang lebarnya pas dengan ukuran lebar truk minimal harus dikuasai sang sopir.

Tidak hanya membawa barang dalam jumlah yang banyak dan dimensi yang besar, sopir truk angkutan barang juga dituntut untuk bisa sampai ke tempat tujuan dalam waktu yang telah ditentukan.

Baca Juga: Anak Paul Walker Menikah, Vin Diesel Mengantarnya ke Altar

Membawa barang yang jumlahnya mencapai hitungan ton dengan menggunakan kendaraan besar di jalan yang penuh rintangan, tentunya bukan perkara yang mudah bagi para sopir truk angkutan barang.

Belum lagi, dikejar waktu membuat para sopir truk harus memiliki fisik yang prima agar dapat mengatur waktu dengan meminimalisir durasi istirahat.

Apalagi, para sopir truk angkutan barang umumnya memilih perjalanan pada malam hari untuk meminimalisir terjadinya kemacetan.

Baca Juga: Ed Sheeran Minta Maaf di Instagram, Dirinya Positif Covid-19

Akibatnya, tak jarang para sopir truk mengalami kondisi kurang tidur, mengingat mereka harus bekerja pada malam hari agar bisa sampai tempat tujuan dalam waktu yang telah ditentukan.

Solusinya, banyak sopir truk angkutan barang yang membawa partner atau sopir lain untuk saling bergantian membawa truk tersebut.

Bahkan ada sopir truk mengalami masalah seperti ban pecah, ada juga yang as-nya patah, bahkan sampai sopirnya tidur di bawah kendaraan dengan tanpa ada rasa khawatir, karena ada rasa tanggung jawab akan barang bawaan yang dia bawa untuk dijaga.

Baca Juga: Khasiat Bunga Telang yang Belum Banyak Diketahui

Bahkan sudah dikejar waktu pun, mereka juga dituntut untuk menjaga keutuhan barang dalam kondisi yang baik dan tidak rusak.

Dari gambaran-fambaran di atas, mungkin banyak pengguna kendaraan lain yang kerap kali menjumpai truk angkutan barang yang dipacu sangat kencang, bahkan menganggapnya negatif.

Pekerjaan sebagai sopir mereka lakukan demi membiayai anggota keluarga baik supaya pendidikan anak-anak mereka lebih baik dan bisa mempunyai masa depan yang lebih baik.*** (Yosi Waluyo/GMM)

Halaman:

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Eksplorasi Lima Destinasi Seru di Puncak Bogor!

Rabu, 24 April 2024 | 04:57 WIB

Terpopuler

X