Diet Optimal Turunkan Berat Badan ala Para Pakar, Bagus juga untuk Penderita Diabetes Tipe 2

- Sabtu, 20 November 2021 | 07:00 WIB
Cara optimal lakukan diet terutama bagi para penderita diabetes tipe 2 (Pexels/SHVETS production)
Cara optimal lakukan diet terutama bagi para penderita diabetes tipe 2 (Pexels/SHVETS production)

ENAMPAGI - Dambaan banyak orang untuk dapatkan berat badan ideal, tak terkecuali bagi penderita diabetes tipe 2, dan diet adalah salah satu usahanya.

Berbagai jenis diet banyak beredar di masyarakat, seperti diet rendah karbohidrat, diet vegetarian, diet mediterania, dan diet populer lainnya, tapi apakah diet tersebut efektif bagi penderita diabetes tipe 2?

Diet-diet populer tersebut, ternyata, dinilai belum menunjukan manfaat yang signifikan untuk menurunkan berat badan para penderita diabetes tipe 2.

Sebuah studi perbandingan yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Inggris dan Selandia Baru menemukan metode diet optimal untuk turunkan berat badan bagi penderita diabetes tipe 2.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1: Barito Putera Menang Telak 4-1 atas Persiraja Banda Aceh

Ilmuan-ilmuan dari Inggris dan Selandia Baru tersebut menunjukkan bahwa asupan kalori rendah merupakan faktor terpenting dalam efektivitas diet untuk penurunan berat badan.

Dan cara tersebut juga dapat dilakukan untuk penurunan berat badan pada penderita diabetes tipe 2.

Artikel mengenai penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Diabetologia dari Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes. 

Baca Juga: Daihatsu Indonesia Masters 2021: Ganda Jepang Terlalu Kuat, Hafiz-Gloria Terhenti di Perempat Final

Sebelumnya, para peneliti tersebut menganalisis 19 tinjauan sistematis berdasarkan data yang dikumpulkan dari MEDLINE (Ovid), PubMed, Web of Science, dan Cochrane Library hingga Mei 2021.

Mereka menekankan pada efektivitas diet untuk penurunan berat badan dan remisi pada pasien diabetes tipe 2.

Para peneliti mencatat bahwa selain kecenderungan genetik, timbulnya diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Sayup Menjauh’ – Adikara Fardy dan Sinopsis Film ‘Akhirat: A Love Story’

Penyebab penyakit ini adalah interaksi kompleks hormon usus dan metabolit mikrobiota usus, yang mengarah pada perkembangan proses inflamasi ringan.

Orang yang kelebihan berat badan menyimpan lemak di hati, pankreas, dan otot.

Hal ini merusak fungsi organ, mengakibatkan hiperglikemia (gula darah tinggi yang tidak normal), biasanya berhubungan dengan hipertensi dan lemak darah tinggi.

Baca Juga: Jadi Ikon Indonesia, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta: Malioboro Butuh Sentuhan Aristekstur Baru

Penurunan berat badan sangat penting untuk pengobatan dan remisi diabetes tipe 2.

Penurunan berat badan yang optimal dapat menghilangkan lemak abnormal dari hati dan pankreas serta menekan terjadinya diabetes.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penurunan berat badan terbesar dicapai dengan diet sangat rendah kalori yang menggunakan makanan pengganti dibandingkan mengkonsumsi makanan alami berkalori tinggi.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Depok: PT Indomedia Solusi Humanika Membuka Loker Staff Admin

Misalnya, ketika seseorang membatasi asupan hingga 830 kilokalori per hari selama 12 minggu, diikuti dengan diet tinggi karbohidrat yang relatif rendah lemak, tingkat remisi setelah satu tahun adalah 46-61 persen.

Sebagai perbandingan, diet rendah karbohidrat memiliki tingkat remisi yang jauh lebih rendah yaitu 4-19 persen.

Indikatornya bahkan lebih tinggi ketika produk biasa sepenuhnya diganti dengan makanan yang rendah kalori.

Baca Juga: Nirina Zubir Kehilangan Harta Senilai Rp7 Miliar, Riri Khasmita Ternyata Seorang Penyamun

Dengan tingkat konsumsi energi 400-500 kilokalori per hari selama 8-12 minggu, rata-rata penurunan berat badan subjek adalah 6,6 kilogram.

Diet rendah kalori, yang direkomendasikan dengan pembatasan asupan energi hingga 1000-1500 kalori per hari, telah mengurangi berat badannya sebesar 2,4 kilogram dalam 12-52 minggu.

Menurut para peneliti, diet lain yang sering direkomendasikan untuk menurunkan berat badan memiliki efisiensi rendah yang kurang lebih sama: diet rendah lemak, rendah karbohidrat atau Mediterania.

Baca Juga: Saingan Tesla Meluncurkan SUV Listrik yang Lebih Besar dan Lebih Murah

"Diet Mediterania, diet tinggi asam lemak tak jenuh tunggal, diet vegetarian, dan diet dengan indeks glikemik rendah dapat mencapai penurunan berat badan 0,3-2 kilogram," tulis para peneliti.

"Diet-diet tersebut tidak berbeda dengan diet konvensional yang relatif konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi karbohidrat. Tak satu pun dari diet tersebut yang ampuh untuk mengontrol berat badan penderita diabetes tipe 2," jelas para pakar di jurnal serba-serbi diabetes tersebut."

"Para peneliti percaya bahwa penurunan berat badan yang berkelanjutan hanya akan dihasilkan dari kelebihan pengeluaran kalori yang konstan daripada asupan kalori, dan diet rendah kalori paling cocok untuk ini, terlepas dari rasio lemak terhadap karbohidrat mereka."***

Halaman:
1
2
3

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Sumber: Ria Novosti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Eksplorasi Lima Destinasi Seru di Puncak Bogor!

Rabu, 24 April 2024 | 04:57 WIB
X