Makna Peristiwa Isra Mi'raj Bagi Umat Muslim dari Prof. Haedar Nashir

- Sabtu, 26 Februari 2022 | 09:00 WIB
 Prof. Haedar Nashir ketka menerangkan makna Isra Mi'raj ( tangkapan layar Youtube Muhammadiyah Channel)
Prof. Haedar Nashir ketka menerangkan makna Isra Mi'raj ( tangkapan layar Youtube Muhammadiyah Channel)

“Yang kedua adalah bahwa Isra dan Miraj merupakan wujud dari mukjizat dan anugrah dari Allah untuk Muhammad dalam mengemban risalahnya.”

Sebab saat peristiwa Isra Mi'raj,di saat itu pula Rasulullah mengalami Tahun Kesedihan yang mana beliau telah ditinggal oleh Siti Khadijah RA yang merupakan istri yang sangat dicintai oleh Nabi.

Baca Juga: Simak! 3 Cara Membuat Masker Rambut Dari Minyak Zaitun yang dapat Mengatasi Kerusakan pada Rambut

Siti Khadijah merupakan orang yang sudah lama mendukung Nabi dalam mengemban risalahnya dan selalu membela beliau.

Lalu ada paman beliau, yakni Abu Thalib yang selalu membela Nabi, bahkan saat nyawa Nabi terancam dan diancam tetap dibela oleh Abu Thalib, juga telah meninggalkan Nabi.

Setelah keduanya meninggal, Nabi pun merasa sedih dan itu adalah hal yang manusiawi, maka di saat itulah Allah SWT menganugerahkan pada Nabi yaitu Isra Mi'raj sebagai bentuk dari perjalanan ruhani yang terdalam yang melampaui akal pikiran dan kebiasaan manusia.

Baca Juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Minyak Zaitun Untuk Perawatan Rambut

Maka dengan kesabaran dan kesungguhan Nabi, Isra Mir'aj bisa menjadi tonggak bagi Nabi untuk terus memperjuangkan risalah Islam.

Lalu yang ketiga Prof. Haedar Nashir mengatakan bahwa Isra Miraj juga semakin memperkokoh risalah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Sebab dari peristiwa Isra dan Miraj, terutama dari Mi'raj beliau mendapatkan perintah sholat 5 waktu.

Baca Juga: Aerostreet Luncurkan Sepatu Hasil Kolaborasi dengan Sandal Swallow, Langsung Ludes Terjual

Selain itu peristiwa Isra Mi'raj juga ingin menunjukan satu hal pada umat Islam bahwa Nabi tidak cukup hanya menikmati perjalanan ruhani untuk bertemu dengan Allah dalam ruang lingkup kekuasaan Allah.

Padahal boleh jadi dalam spirit orang-orang yang ingin mencari hidup zuhud dan wara’ yang dalam lingkup spiritualitas tassawuf maka dia akan berhenti dan merasa cukup.

Namun tidak bagi Nabi yang memilih kembali ke bumi dan mengemban risalah Islam dengan segala dinamika perjuangan yang ada, Nabi hadir untuk membawa dan membangun peradaban Islam.

Baca Juga: Dampak Buruk Industri Fast Fashion Bagi Lingkungan yang Perlu Kita Sadari, Bumi Jadi Rusak!

Halaman:

Editor: Eko Pradesa Subekti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Eksplorasi Lima Destinasi Seru di Puncak Bogor!

Rabu, 24 April 2024 | 04:57 WIB
X