Pantai Air Manis, Destinasi Wisata Pantai di Padang yang Menyimpan Kisah Patah Hati Seorang Ibu

Salah satu penduduk desa yang mengenali Malin pun bergegas menuju ke rumah ibu Malin untuk menyampaikan kabar kembalinya sang anak. 

Mendengar kabar tersebut, ibu Malin yang memang sudah sangat merindukan anaknya sejak lama langsung berlari menuju dermaga tempat Malin berada dengan mata yang berkaca-kaca. 

Benar saja, begitu sampai di dermaga, dia mendapati Malin dengan istrinya yang sangat jelita.

Dengan bahagia, sang ibu berkata, "Malin, kamu pulang, nak."

Sebenarnya Malin mengenali ibunya, namun ia terlalu malu untuk mengaku kepada istrinya bahwa perempuan lusuh itu adalah ibunya.

Istri Malin bertanya, "Malin, apakah benar dia ibumu? Kau bilang ibumu sudah meninggal."

Dengan segara, Malin menjawab, "dia bukan ibuku, itu hanya pengemis yang mengaku-ngaku sebagai ibuku."

Mendengar kalimat itu terlontar dari mulut Malin, hati sang ibu hancur berkeping-keping bak kapal meledak.

Dengan amarah yang tak terbendung lagi, sang ibu berujar, "kamu anak durhaka, Malin. Hatimu sekeras batu, maka kukutuk kau jadi batu!"

Malin yang ketakutan segera berlari menuju kapal bersama sang istri, dan meninggalkan desa tersebut.

Belum juga jauh berlayar, petir menggelegar dan ombak menyapu kapal yang ditumpangi Malin hingga karam dan hancur berkeping-keping.

Baru saat itulah Malin sadar dan memohon ampun sambil bersujud kepada ibunya.