Kronologi Lahirnya Hari Pahlawan Indonesia 10 November

- Jumat, 5 November 2021 | 08:00 WIB
Sudahkah kamu tahu, bagaimana sejarahnya Indonesia bisa rayakan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November (Tangkap layar dari akun YouTube Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya)
Sudahkah kamu tahu, bagaimana sejarahnya Indonesia bisa rayakan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November (Tangkap layar dari akun YouTube Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya)

Belum satu bulan setelah memproklamasikan kemerdekaan, pasukan tentara Inggris datang ke Jakarta pada 15 September 1945, dan dilanjutkan ke Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) atas keputusan dan nama blok Sekutu.

Baca Juga: Jelang Laga Kontra Barito Putera, Pelatih dan Pemain Persija Jakarta Berikan Tanggapan

Alih-alih berperan melawan tentara Jepang, yang mana membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, dan memulangkan tentara Jepang ke negerinya, tentara Inggris ternyata membawa misi.

Misi utamanya yaitu mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda.

Tentu saja, pasukan Belanda juga ikut membonceng bersama tentara Inggris untuk tujuan tersebut.

Baca Juga: Tanda-tanda Penyakit Hati Serta Nutrisi Yang Dapat Menyembuhkannya, Menurut Dr. Zainudin Akbar

Inilah yang kemudian memicu amarah rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia.

Kembalinya, pasukan Belanda ke Surabaya, turut diikuti berkibarnya bendera Merah–Putih–Biru, tanpa persetujuan pemerintah Indonesia saat itu, di tiang pada tingkat teratas hotel Yamato di malam hari, 18 September 1945.

Keesokan harinya, para pemuda Surabaya yang melihat bendera tersebut menjadi geram.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi Ketika Ke Malang

Karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

Sehingga rakyat Surabaya berkerumun membentuk massa di depan hotel dan meminta perundingan serta negoisasi penurunan bendera asing tersebut.

Saat itu, Soedirman dikawal oleh Sidik dan Hariyono pun masuk ke hotel Yamato untuk berunding.

Baca Juga: Perjalanan Udara Jawa-Bali Syaratnya Cukup Tes Antigen

Halaman:

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X