Kronologi Lahirnya Hari Pahlawan Indonesia 10 November

- Jumat, 5 November 2021 | 08:00 WIB
Sudahkah kamu tahu, bagaimana sejarahnya Indonesia bisa rayakan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November (Tangkap layar dari akun YouTube Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya)
Sudahkah kamu tahu, bagaimana sejarahnya Indonesia bisa rayakan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November (Tangkap layar dari akun YouTube Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya)

Baca Juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Ungkap Awal Pertemuan Mereka, sampai Persiapan Jelang Akad Nikah

Saat itu, mobil yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby, berpapasan dengan sekelompok pemuda Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah.

Pasalnya, terjadi kesalapahaman, sehingga menyebabkan terjadinya tembak-menembak yang mana Brigadir Jenderal Mallaby tewas terbunuh oleh salah satu pemuda Indonesia, yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya.

Kemudian mobil yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby tersebut terbakar setelah terkena ledakan granat, yang mana membuat tubuh Mallaby pun sulit dikenali.

Baca Juga: Prakiraan Hujan untuk Wilayah Indonesia pada 4–9 November 2021

Hal ini menuai banyak kontroversi, sehingga pihak Indonesia disalahkan, karena telah melanggar perjanjian gencatan senjata.

Namun, berbagai sumber juga menyebutkan, seorang perwira dari Inggris yang justru bersaksi bahwa Jenderal Mallaby yang memerintahkan untuk menembak sekelompok pemuda tersebut.

Sehingga Mallaby terbunuh oleh salah seorang Indonesia yang mendekati mobilnya, yang mana meledak bersamaan dengan serangan terhadap Jenderal tersebut.

Baca Juga: Babak 16 Besar Pertandingan Hylo Badminton Open 2021, Berikut Line Up dan Pemain Indonesia

Kendati demikian, kematian Jenderal Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris menjadi marah kepada pihak Indonesia, yang mana Indonesia harus menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.

Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, yang merupakan pengganti dari Jenderal Mallaby tersebut mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Indonesia, yang mana disebarkan melalui pamflet udara oleh tentara Inggris.

Ultimatum tersebut berisi selain menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan, semua pimpinan Indonesia, mulai dari pemuda, polisi, bahkan kepala radio di Surabaya, harus menyerahkan diri dengan mengangkat tangan ke Bataviaweg atau jalan Batavia.

Baca Juga: 9 Wakil Indonesia Memenangkan Babak 32 Besar Hylo Badminton Open 2021, Berikut hasilnya

Walau tentara Inggris memberikan batas ultimatum tersebut sekitar pukul 06.00 pada 10 November 1945, rakyat Surabaya tak gentar sedikitpun. Namun, justru menjadi naik pitam dan melawan.

Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk kalangan pemuda maupun pelajar, yang menentang kembalinya pemerintahan Belanda yang diboncengi oleh kehadiran tentara Inggris tersebut.

Halaman:

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X