Mengapa Kasus Perselingkuhan Selalu Memojokkan Perempuan? Kasus Perselingkuhan Arawinda Kirana.

- Kamis, 14 Juli 2022 | 20:00 WIB
Mengapa Kasus Perselingkuhan Selalu Memojokkan Perempuan? Kasus Perselingkuhan Arawinda Kirana. (Instagram/@arawindak)
Mengapa Kasus Perselingkuhan Selalu Memojokkan Perempuan? Kasus Perselingkuhan Arawinda Kirana. (Instagram/@arawindak)


ENAMPAGI.ID - Nama Arawinda Kirana masih terus menjadi perbincangan hangat di media sosial. Tak banyak yang menyangka jika bintang film Yuni tersebut mampu melakukan hal terlarang itu tanpa pikir panjang.

Terlebih dalam beberapa wawancara, maupun di media sosialnya, Arawinda mengaku jika dirinya merupakan aktivis dan feminis yang membela hak korban kekerasan seksual dan mendukung pergerakan perempuan.

Sehingga hal tersebut Arawinda mendapat sebutan sebagai perusak rumah tangga oleh netizen, yakni perebut suami orang alias pelakor. Tentu saja, istilah ini seakan-akan membuat perempuan selalu berada di pihak yang salah dalam sebuah perselingkuhan. Menjadi orang yang paling berdosa karena telah menyakiti perempuan lain, hingga menyesatkan lelaki.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 : Cinta Satu Malam Ilegal, Qatar Jatuhi Hukuman 7 Tahun Penjara Bagi Siapapun yang Melanggar

Namun baru baru ini, Ernest Prakasa memberikan komentar yang menohok di twiternya. "Peran seorang Aktor tidak mencerminkan kehidupannya. Tapi pencitraan di media sosial Dan kehidupan pribadi, ya sebaiknya jangan bertolak belakang. Malu nanti kalo terbongkar. Saya tidak pernah suka istilah pelakor, karena lebih memojokkan perempuan. Padahal dalam perselingkuhan, si laki-laki pun bertanggung jawab."

Lalu, mengapa perempuan selalu menjadi pihak yang disalahkan dan dipandang lebih buruk? Berikut adalah beberapa hal yang mungkin bisa menjawabnya, seperti dilansir Huffington Post.

Lebih Mudah Untuk Menyalahkan Perempuan

Jika kita tidak mengenalnya, lebih mudah untuk menghujatnya dan hal tersebut membuat kebanyakan kita tidak merasa bersalah. Namun jika kita mengenalnya, kita justru akan merasa lebih dibenarkan dalam melakukannya.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Series Netflix Teratas ini sedang Ramai Ditonton, Jangan Sampai Ketinggalan

Kebanyakan Perempuan yang Diselingkuhi Masih ingin Memercayai Pasangan Setelah Mereka Berkhianat

Sebagai perempuan yang diselingkuhi, pasti ada saat di mana kita mendengar kebohongan konyol yang dilontarkan lelaki. Tentu saja, kita akan mendengar bahwa suami kita tidak punya pilihan, dia tergoda hingga akhirnya malah bertindak sebagai korban. Seringkali perempuan selingkuhannya tidak diberi waktu untuk menjelaskan cerita dari sisinya.

'Kode Perempuan' Telah Dilanggar.
Terlepas dari apakah kita mengenal perempuan selingkuhannya atau tidak, jika dia melanggar kode ini, dia jelas tidak dapat dipercaya dan oleh karena itu semua kesalahan dapat dibebankan padanya.

Terlalu Menyakitkan dan Mungkin Memalukan

Perselingkuhan bisa terjadi kapan saja selama hubungan, ketika kita baru saja berkencan, telah pindah bersama, atau bahkan menikah. Memikirkan bahwa pasangan bisa berperilaku sedemikian tidak jujurnya kepada kita bisa jadi terlalu berat untuk ditanggung, sehingga lebih mudah untuk menyalahkan perempuan lain.

Baca Juga: BIGU Festival 16-17 Juli 2022, Siap Hibur Festival Goers Akhir Pekan ini

Halaman:

Editor: Wahidah Sofariah Asaroh

Sumber: Twitter @ernestprakasa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X