‘Senyap’ Sebuah Film Tentang Sejarah Kelam Seusai Peristiwa G30S PKI

- Kamis, 30 September 2021 | 22:00 WIB
Pemberitaan mengenai film yang sempat dilarang tayang di Indonesia, 'Senyap' atau 'The Look of Slience' dari berbagai media asing. (Tangkap layar laman resmi The Look of Slience/thelookofslience.com)
Pemberitaan mengenai film yang sempat dilarang tayang di Indonesia, 'Senyap' atau 'The Look of Slience' dari berbagai media asing. (Tangkap layar laman resmi The Look of Slience/thelookofslience.com)

 

ENAMPAGI - Film Senyap merupakan salah satu film alternatif yang dapat menambah pemahaman penontonnya tentang peristiwa G30S/PKI. 

Disutradarai oleh Joshua Oppenheimer, film "Senyap" atau judul internasionalnya “The Look of Silence” merupakan film yang membahas pembantaian dan orang-orang yang dituduh dan disangka sebagai simpatisan PKI.

Film ini rilis bertepan pada peringatan Hari HAM sedunia tanggal 10 Desember 2014.

Joshua Oppenheimer pun sebelumnya sudah merilis film dengan tema yang sama berjudul “Jagal” atau "The Act of Killing", maka tak heran masyarakat banyak yang menyangka bahwa "Senyap" merupakan sekuel dari film pertamanya itu.

Baca Juga: Siap Perpanjang Tradisi Juara di PON XX Papua 2021, Kontingen Jawa Barat Tambah Emas dari Cabor Gantole

Film dokumenter ini mencoba untuk menambahkan realitas yang ada dalam "Jagal", dengan mengangkat sudut pandang dari kehidupan keluarga korban dari pembantaian yang terjadi pada tahun 1965-1966.

Tokoh utama dari film ini adalah Adi Rukun, seorang adik dari korban pembunuhan bernama Ramli. Kakaknya dibunuh karena dituduh sebagai simpatisan PKI.

Cerita dalam film ini berfokus pada perjalanan kehidupan Adi, ia memiliki misi untuk mengetahui siapa yang membunuh dan mencari tahu bagaimana kakaknya dibunuh.

Baca Juga: Syarat Baru serta Cara Vaksinasi bagi Para Penyintas COVID-19, Lebih Cepat dari Sebelumnya

Pengakuan yang keluar dari para pembunuh dalam film itu diceritakan secara gamblang dan jelas, jangankan untuk melihat, untuk mendengarnya pun terasa menyakitkan.

Pada awal perilisan, film ini sempat dilarang tayang oleh lembaga sensor film sejak 29 Desember 2014 dan seringkali pemutaranya dihentikan paksa di Indonesia.

Namun, dibalik larangannya untuk tayang di Indonesia, film dokumenter ini justru mendapat banyak penghargaan di dunia per-filman dunia.

Baca Juga: The Act of Killing: The Act of Pasukan Kodok, Pasukan Pembantai Peristiwa G30S PKI di Medan

Salah satunya, "Senyap" masuk ke dalam salah satu nominasi piala Oscar pada tahun 2014 dan disebutkan oleh salah satu sutradara ternama dunia bernama Errol Morris bahwa film Senyap merupakan salah satu film dokumenter terhebat dan paling kuat yang pernah dibuat.

Halaman:

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X