‘Senyap’ Sebuah Film Tentang Sejarah Kelam Seusai Peristiwa G30S PKI

- Kamis, 30 September 2021 | 22:00 WIB
Pemberitaan mengenai film yang sempat dilarang tayang di Indonesia, 'Senyap' atau 'The Look of Slience' dari berbagai media asing. (Tangkap layar laman resmi The Look of Slience/thelookofslience.com)
Pemberitaan mengenai film yang sempat dilarang tayang di Indonesia, 'Senyap' atau 'The Look of Slience' dari berbagai media asing. (Tangkap layar laman resmi The Look of Slience/thelookofslience.com)

Di awal film, diperlihatkan Adi yang sedang duduk sembari menonton cuplikan video pengakuan salah satu pelaku pembunuhan massal tahun 1965.

Dalam video tersebut, sang pelaku menjelaskan perbuatannya secara gamblang dan dengan nada santai, bahkan terkadang dengan kata-kata yang riang seakan menganggap bahwa kejadian itu adalah peristiwa yang patut ditertawakan.

Baca Juga: Hasil Liga Champions : Gol Semata Wayang Federico Chiesa Mampu Menangkan Juventus Saat Menjamu Chelsea

Melihat cara pria itu menyampaikan ceritanya pasti membuat semua yang menonton merasa terusik karena sangat kontras dengan apa yang terjadi dibalik peristiwa itu.

Lalu, di salah satu scene film ini, memperlihat pertemuan Adi dengan Inong, pria tua yang sudah terlihat lemah dengan mata yang sudah rabun dan gigi yang sudah hampir habis.

Akan tetapi, terselip fakta mengejutkan dalam pertemuan itu, di balik penampilannya yang renta ternyata Inong dulunya adalah pemimpin pasukan pembunuh tingkat desa.

Baca Juga: Belitung, Bukan Hanya Pantai, Destinasi Lainnya Tidak Kalah Menarik Untuk Dikunjungi

Adi yang menyamar menjadi seorang dokter mata diam-diam menanyakan masa lalu Inong, dan pengakuannya terbilang menyeramkan saat membantai orang-orang yang dianggap ada hubungan dengan PKI.

Di balik pengakuannya, Inong pun menyebutkan bahwa dirinya selama peristiwa itu terjadi merasa jiwanya sangat terbebani atas perbuatan kejinya itu.

Bahkan, pria tua itu mengaku sampai meminum darah untuk tetap menjaga kewarasannya.

Baca Juga: Andre Taulany Bersama Club Motornya Prediksi, Siap Touring ke Bandung!

Di akhir film, Adi bertemu dengan salah satu algojo yang sedang bersama seorang anak perempuan di rumahnya.

Anak perempuan itu menceritakan bahwa sang ayah adalah seorang pahlawan yang ikut menumpas para komunis di Indonesia.

Namun, tiba-tiba suasana menjadi sedikit canggung saat sang ayah mulai menceritakan masa lalunya tentang membunuh seorang perempuan, menusuk seseorang dengan pisau, dan membuang mayat ke sungai.

Baca Juga: Provinsi Jawa Barat Menjadi Tempat Pusat Swasembada Beras, Berikut Ini Respon Gubernur Jabar Ridwan kamil

Halaman:

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X