Menolak Lupa! Inilah Kronologi Agresi Militer Belanda 2

- Jumat, 17 Desember 2021 | 11:30 WIB
Menolak Lupa! Inilah Kronologi Agresi Militer Belanda 2 (Tangkap layar YouTube/Seputar Sejarah)
Menolak Lupa! Inilah Kronologi Agresi Militer Belanda 2 (Tangkap layar YouTube/Seputar Sejarah)

Pada pukul 06.00 WIB, lapangan Maguwo dihujani oleh bom dan penembakan udara secara tiba-tiba.

Saat itu, pertahanan TNI hanya terdiri sekitar 150 orang pasukan pangkalan udara dengan persenjataan yang minim.

Baca Juga: Lirik Lagu 'It s You' – Sezairi Sezali

Pertempuran memperebutkan lapangan udara Maguwo berlangsung sekitar 30 menit, dan pada akhirnya jatuh ke pasukan Belanda.

Tak hanya itu, adanya serangan di Yogyakarta, yang mana diawali dengan pengeboman serta menurunkan pasukan terjun payung dari Belanda ke tengah pusat kota, menjadi bentuk Agresi Militer Belanda 2.

Segera setelah mendengar bahwa tentara Belanda telah memulai serangannya, Panglima besar Jenderal Sudirman mengeluarkan perintah kilat yang dibacakan di radio pada 19 Desember 1948.

Baca Juga: Bagian Belakang HP Vivo V23 Pro Terbaru Bisa Ganti-Ganti Warna Layaknya Bunglon, Caranya?

Adapun tujuan perintah kilat Jenderal Sudirman yaitu untuk melawan tentara Belanda dengan melakukan perlawanan rakyat semesta, yang mana akan berhijrah ke wilayah masing-masing dan membentuk kekuatan.

Pengasingan Pimpinan Republik Indonesia

Setelah pangkalan udara Maguwo ditaklukkan dan ibukota Yogyakarta dikuasai, Belanda menangkap pemimpin Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.

Baca Juga: Bagian Belakang HP Vivo V23 Pro Terbaru Bisa Ganti-Ganti Warna Layaknya Bunglon, Caranya?

Tak hanya itu, Belanda pun menangkap sejumlah tokoh, seperti Sutan Syahrir, Agus Salim, Mohammad Roem, dan AG Pringgodogdo, untuk diterbangkan ke tempat pengasingan di Pulau Sumatera dan Bangka.

Namun, sebelum penangkapan, Ir. Soekarno sempat membuat surat mandat untuk diberikan kepada Menteri Kemakmuran kala itu, yaitu Syafruddin Prawiranegara untuk membuat PDRI di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Tujuan dari surat mandat dan pembentukan PDRI itu agar Pemerintahan Indonesia tetap ada dan terus menyusun strategi untuk melawan Belanda.

Baca Juga: Ada 4 Kali Gempa Bumi dengan Magnitudo di Atas 5 di Beberapa Wilayah Ini!

Halaman:

Editor: Tasya Nandynanti Demautami

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X